Kamis, 29 April 2010

7 Perkara Pembawa Petaka

Ibrahim Bin Adham, salah seorang tokoh spiritual dan ulama terkenal dengan nasihatnya dan petuahnya yang hidup abad 3 H, sering didatangi oleh para tamu yang shalih. Kedatangan mereka disambut gembira dan sangat menarik perhatian Ibrahim. Kesempatan itu tidak disia-siakanya. Dia bisa menghirup banyak ilmu ma’rifat dari mereka laksana air sejuk yang turun dari langit, dia teguk satu demi satu nasihat para tamu tersebut untuk menambah dan memperbaharui keimanan. Sampai akhirnya dia mohon bimbingan praktis bagaimana agar bisa menghayati kehidupan yang sebenarnya. Ia juga tahu bahwa seseorang tidak hanya memberi nasihat selalu, akan tetapi di sisi lain dia juga harus sering meminta nasihat dan belajar dari orang lain. ” Tuan-tuan Syaikh yang sangat saya hormat ,” kata Ibrahim membuka pembicaraan, “Bimbinglah aku hingga aku bisa takut kepada Allah seperti takutnya kalian kepada-Nya”. “Wahai Ibrahim! Ada tujuh perkara yang harus senantiasa kau ingat dan kau amalkan dalam usahamu mendekatkan diri kepada Allah,” nasihat para tamu tersebut :
Pertama, orang yang banyak bicara tanpa manfaat , jangan terlalu banyak berharap bisa memperoleh hati yang terjaga dan jiwa yang bersih. Biasanya orang yang banyak bicara adalah orang yang sedikit akalnya.
Kedua, orang yang banyak makan, jangan banyak berharap akan memperoleh ilmu dan hikmah. Perut yang kekenyangan akan menyebabkan kemalasan dan pikiran menjadi tumpul.
Ketiga, orang yang banyak menghabiskan waktunya untuk duduk-duduk dengan manusia lain, jangan banyak berharap akan memperoleh manisnya rasa beribadah kepada Allah. Ia hanya bisa menggunjing dan membicarakan kekurangan orang lain, sementara kekuranganya sendiri ditutup-tutupi.
Keempat, orang yang terlalu cinta kepada dunia, jangan banyak berharap akan bisa memperoleh kematian yang tenang pada akhir hayatnya. Ia lebih memikirkan dunianya daripada akhiratnya.
Kelima, orang yang jahil dalam ilmu pengetahuan, jangan banyak berharap akan memperoleh hati yang senantiasa terjaga. Ia berbuat sesuatu didasari kebodohan dan nafsu belaka.
Keenam, orang yang memilih bersahabat dengan orang dzalim, jangan banyak berharap bisa memeperoleh istiqomah dan keteguhan hati serta kemantapan dalam menjalankan kewajiban agamanya. Ia tidak punya pendirian dan selalu terpengaruh oleh mereka.
Ketujuh, orang yang mencari keridhaan manusia, jangan banyak berharap akan bisa memperoleh keridhaan Allah. Ia rendahkan diri dihadapan sesama manusia sementara kepada Allah ia congkak dan tidak patuh. Ibrahim tertunduk penuh kekhusyukan mendengarkan ibadah nasihat itu. “Disadur Dari Majalah Media Ummat” (Pasukan Langit, 7 Januari 2010)

Sabtu, 24 April 2010

Keutamaan Mempelajari Fiqih dan Ilmu Agama

1. Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar. (HR. Bukhari)




2. Para ulama fiqih adalah pelaksana amanat para rasul selama mereka tidak memasuki (bidang) dunia. Mendengar sabda tersebut, para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa arti memasuki (bidang) dunia?" Beliau menjawab, "Mengekor kepada penguasa dan kalau mereka melakukan seperti itu maka hati-hatilah terhadap mereka atas keselamatan agamamu. (HR. Ath-Thabrani)



3. Rasulullah Saw bersabda : "Ya Allah, rahmatilah khalifah-khalifahku." Para sahabat lalu bertanya, "Ya Rasulullah, siapakah khalifah-khalifahmu?" Beliau menjawab, "Orang-orang yang datang sesudahku mengulang-ulang pelajaran hadits-hadits dan sunahku dan mengajarkannya kepada orang-orang sesudahku." (HR. Ar-Ridha)

Keistimewaan Muslimin dan Mukminin

1. Tidak ada orang yang lebih mulia di sisi Allah dari seorang mukmin. (HR. Ath-Thabrani)


2. Umatku (umat Muhammad) ibarat air hujan, tidak diketahui mana yang lebih baik awalnya atau akhirnya. (Mashabih Assunnah)


3. Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah ada orang yang apabila memohonkan sesuatu maka Allah akan menerimanya (mengabulkannya). (HR. Bukhari dan Muslim)


4. Waspadalah terhadap firasat seorang mukmin. Sesungguhnya dia melihat dengan nur Allah." (HR. Tirmidzi dan Ath-Thabrani)



5. Sebaik-baik umatku adalah apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa dan shalat Qashar, dan jika berbuat kebaikan merasa gembira, tetapi apabila melakukan keburukan dia beristighfar. Dan seburuk-buruk umatku adalah yang dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan dengannya, makanannya sebaik-baik makanan, dia mengenakan pakaian mewah-mewah dan bila berkata tidak benar (tidak jujur). (HR. Ath-Thabrani)


6. Barangsiapa menyenangi amalan kebaikannya dan menyedihkan (bersedih dengan) keburukannya maka dia adalah seorang mukmin. (HR. Al Hakim)


7. Akan ada suatu umat dari umatku yang masih tetap melaksanakan perintah Allah, maka tidak akan membahayakan mereka orang-orang yang mengecewakan dan menentangnya dan sampai tiba ketentuan Allah mereka tetap dalam penderitaan tersebut. (HR. Al Hakim)


8. Orang yang shaleh selalu mendapat tekanan-tekanan. (HR. Al Hakim)



9. Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, yaitu: (1) melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan matanya; (2) mencintainya di dalam hatinya; (3) menyantuninya dengan hartanya; (4) tidak menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya; (5) menjenguknya bila sakit; (6) melayat jenazahnya; (7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia wafat. (HR. Ibnu Baabawih)


10. Sebaik-baik kamu ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan seburuk-buruk kamu ialah yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu Ya'la)


11. Mencaci-maki seorang mukmin adalah suatu kejahatan, dan memeranginya adalah suatu kekufuran. (HR. Muslim)



12. Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)


13. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, "Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu", tetapi katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya." Ketahuilah, sesungguhnya ucapan: "andaikata" dan "jikalau" membuka peluang bagi (masuknya) karya (kerjaan) setan." (HR. Muslim)


14. Seorang muslim ialah yang menyelamatkan kaum muslimin (lainnya) dari (kejahatan) lidah dan tangannya. Seorang mukmin ialah yang dipercaya oleh kaum beriman terhadap jiwa dan harta mereka, dan seorang muhajir ialah yang berhijrah meninggalkan dan menjauhi keburukan (kejahatan). (HR. Ahmad)


15. Seorang mukmin tidak akan digigit dua kali dari lobang yang satu (sama). (Mutafaq'alaih)


16. Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti saudaranya yang muslim. (HR. Abu Dawud)


17. Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor. (HR. Bukhari)


Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press


--------------------------------------------------------------------------------

.:: HaditsWeb ::.

Islam - Iman - Ihsan



1. Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat." Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)


2. Iman terbagi dua, separo dalam sabar dan separo dalam syukur. (HR. Al-Baihaqi)


3. Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu menyertaimu dimanapun kamu berada. (HR. Ath Thobari)


4. Sufyan bin Abdullah berkata,"Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang Islam. Aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain." Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Ikrarkanlah (katakan): Aku beriman kepada Allah, kemudian berlakulah jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)


5. Peliharalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu akan selalu merasakan kehadiran-Nya. Kenalilah Allah waktu kamu senang, niscaya Allah akan mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan. Ketahuilah, apa yang luput dari kamu adalah sesuatu yang pasti tidak mengenaimu dan apa yang akan mengenaimu pasti tidak akan meleset dari kamu. Kemenangan (keberhasilan) hanya dapat dicapai dengan kesabaran. Kelonggaran bersamaan dengan kesusahan dan datangnya kesulitan bersamaan dengan kemudahan. (HR. Tirmidzi)


6. Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan." (HR. Muslim)


7. Umat terdahulu selamat (jaya) karena teguhnya keyakinan dan zuhud. Dan umat terakhir kelak akan binasa karena kekikiran (harta dan jiwa) dan cita-cita kosong." (Ibnu Abi Ad-Dunia)


8. Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan "Laailaaha illallah" karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)


9. Pokok segala urusan ialah Al Islam dan tiangnya adalah shalat, dan puncaknya (atapnya) adalah berjihad. (HR. Tirmidzi)


10. Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)



Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press


--------------------------------------------------------------------------------

Perintah Berpegang Pada Ad-Diin-Nya

1. Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada seorang yang mempersulit agama, kecuali pasti dikalahkannya. Bertindaklah tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita gembira, permudahlah dan gunakan siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai penolongmu. (HR. Bukhari)


2. Tiada manusia mengabaikan sesuatu dari urusan agama untuk kepentingan keduniaan mereka, kecuali Allah menimbulkan bagi mereka perkara-perkara yang lebih membahayakan mereka. (HR. Ahmad)



3. Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat ini pada penghujung tiap seratus tahun orang yang memperbaharui (ajaran) agama mereka. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)


4. Akan datang satu masa, hati seorang mukmin cair sebagaimana cairnya timah dalam api disebabkan melihat bala dan peristiwa yang merugikan agamanya tetapi dia tidak mampu merubahnya. (Aththusi)


5. Agama ini kokoh dan kuat. Masukilah dengan lunak dan jangan sampai timbul dalam dirimu kejenuhan beribadah kepada Robbmu. (HR. Al-Baihaqi)


6. Yang menyebabkan agama cacat ialah hawa nafsu. (HR Asysyihaab)


7. Umatku dibebaskan (dari tuntutan) disebabkan kesalahan (yang tidak disengaja), lupa dan terhadap apa yang dipaksakan kepada mereka. (HR. Ath Thobari)


8. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk diampuni dan kembali kepada jalan Allah yang telah Allah tangguhkan ajalnya sehingga dia sudah mencapai usia enam puluh tahun. (HR. Bukhari)


Penjelasan:
Jadi bila sudah mencapai usia 60 tahun dan belum mau bertobat atas perbuatan dosanya maka tidak ada lagi alasan baginya pada saat menghadapi perhitungan Allah.


9. Allah menyukai akan rukhsah-rukhsah-Nya[1] diterima dan diamalkan sebagaimana seorang hamba menyukai pengampunan-Nya. (HR. Ath Thobari)


10. Sesungguhnya Allah akan mendukung (mengokohkan) agama ini (Islam) dengan perantaraan seorang yang durhaka. (Mutafaq'alaih)



--------------------------------------------------------------------------------

Catatan Kaki:



[1] Rukshah artinya dispensasi dan keringanan-keringanan dari Allah, seperti shalat Qoshar dan berbuka (tidak puasa) bagi musafir.



Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press


--------------------------------------------------------------------------------

.:: HaditsWeb ::.

Larangan Mencaci Sahabat-Sahabat Rasulullah Saw

1. Janganlah kamu mencaci-maki sahabat-sahabatku. Kalau ada orang yang menafkahkan emas sebesar gunung Uhud, tidak akan mencapai satu cupak[1] atau separonya dari yang telah mereka infakkan. (Mashabih Assunnah)


2. Sahabat-sahabatku ibarat bintang-bintang. Barangsiapa menelusuri salah satunya dia mendapat petunjuk jalan. (Ad-daarami)

Ketinggian Al-Qur'an



1. Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al Qur'an) dan sunnah Rasulullah Saw. (HR. Muslim)


2. Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (Al Qur'an) meninggikan derajat kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain. (HR. Muslim)


Penjelasan:
Maksudnya: Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al Qur'an maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al Qur'an maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya.


3. Apabila seorang ingin berdialog dengan Robbnya maka hendaklah dia membaca Al Qur'an. (Ad-Dailami dan Al-Baihaqi)



4. Orang yang pandai membaca Al Qur'an akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)


5. Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)


6. Orang yang dalam benaknya tidak ada sedikitpun dari Al Qur'an ibarat rumah yang bobrok. (Mashabih Assunnah)


7. Barangsiapa mengulas Al Qur'an tanpa ilmu pengetahuan maka bersiaplah menduduki neraka. (HR. Abu Dawud)

Penjelasan:
Maksud hadits ini adalah menterjemah, menafsirkan atau menguraikan Al Qur'an hanya dengan akal pikirannya sendiri tanpa panduan dari hadits Rasulullah, panduan dari para sahabat dan ulama yang shaleh, serta tanpa akal dan naqal yang benar.


8. Barangsiapa menguraikan Al Qur'an dengan akal pikirannya sendiri dan benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan. (HR. Ahmad)


9. Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu pahala dan satu pahala diganjar sepuluh kali lipat. (HR. Tirmidzi)



Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press


--------------------------------------------------------------------------------

.:: HaditsWeb ::.

Muhammad Rasulullah Saw

1. Rasulullah Saw bersabda: "Aku kesayangan Allah (dan tidak congkak). Aku membawa panji "PUJIAN" pada hari kiamat, di bawahnya Adam dan yang sesudahnya (dan tidak congkak). Aku yang pertama pemberi syafa'at dan yang diterima syafaatnya pada hari kiamat (dan tidak congkak). Aku yang pertama menggerakkan pintu surga dan Allah membukanya untukku dan aku dimasukkanNya bersama-sama orang-orang beriman yang fakir (dan tidak congkak). Dan Aku lah paling mulia dari kalangan terdahulu dan terbelakang di sisi Allah (dan tidak congkak)." (HR. Tirmidzi)



2. Ketika Aisyah Ra ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw, maka dia menjawab, "Akhlaknya adalah Al Qur'an." (HR. Abu Dawud dan Muslim)


3. Aku penutup para nabi. Tidak ada nabi lagi sesudah aku. (HR. Ahmad dan Al Hakim)


4. Aku diberi (oleh Allah) hikmah-hikmah yang banyak dalam ucapan-ucapan yang sedikit. (Maksudnya, ucapan-ucapan beliau singkat tetapi mengandung makna yang luas dan dalam). (HR. Ahmad)


5. Kepada Rasulullah Saw disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik. Tetapi beliau menjawab: "Aku tidak diutus untuk (melontarkan) kutukan, tetapi sesungguhnya aku diutus sebagai (pembawa) rahmat." (HR. Bukhari dan Muslim)


6. Anas Ra, pembantu rumah tangga Nabi Saw berkata, "Aku membantu rumah tangga Nabi Saw sepuluh tahun lamanya, dan belum pernah beliau mengeluh "Ah" terhadapku dan belum pernah beliau menegur, "kenapa kamu lakukan ini atau kenapa tidak kau lakukan ini." (HR. Ahmad)



7. Rasulullah Saw melakukan shalat malam sehingga kedua kakinya bengkak. Beliau juga tidak senang bila ada orang berjalan di belakangnya. (Artinya, tidak sejajar dan berjalan di belakangnya dengan maksud untuk menghormati beliau.) (HR. Bukhari dan Muslim)


8. Anas Ra berkata, "Rasulullah Saw adalah orang yang paling baik, paling dermawan (murah tangan), dan paling berani". (HR. Ahmad)


9. Tiada seorang beriman hingga aku lebih dicintai dari ayahnya, anaknya, dan seluruh manusia. (HR. Bukhari)


10. Aku Muhammad dan Ahmad (terpuji), yang dihormati, yang menghimpun manusia, nabi (penyeru) taubat, dan nabi (penyebar) rahmat. (HR. Muslim)


Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press


--------------------------------------------------------------------------------

Perihal Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul

1. Tiada Allah mengutus seorang nabi kecuali pasti dia penggembala domba. (HR. Bukhari dan Muslim)


2. Kami (para nabi) tidak diwarisi (meninggalkan warisan). Apa yang kami tinggalkan adalah sodaqoh (untuk umat). (HR. Bukhari)


3. Sesungguhnya Allah mengharamkan (mencegah) bumi makan jasad nabi-nabi. (HR. Al Hakim)


4. Sesungguhnya tidak layak bagi seorang nabi memasuki rumah yang mewah. (HR. Ibnu Hibban)



5. Isa bin Maryam melihat sendiri seorang yang mencuri, lalu Isa 'Alaihissalam berkata kepada orang itu, "Kamu mencuri." Tapi pencuri itu menjawab, "Tidak, demi Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia." Isa lalu berkata lagi, "Aku beriman kepada Allah dan mendustakan mataku sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)



Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

Seruan dan Peringatan Allah Ta'ala

1. Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah 'Azza wajalla berfirman, "Anak Adam mendustakan Aku padahal tidak seharusnya dia berbuat demikian. Dia mencaci Aku padahal tidak seharusnya demikian. Adapun mendustakan Aku adalah dengan ucapannya bahwa "Allah tidak akan menghidupkan aku kembali sebagaimana menciptakan aku pada permulaan". Ketahuilah bahwa tiada ciptaan (makhluk) pertama lebih mudah bagiku daripada mengulangi ciptaan. Adapun caci-makinya terhadap Aku ialah dengan berkata, "Allah mempunyai anak". Padahal Aku Maha Esa yang bergantung kepada-Ku segala sesuatu. Aku tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun setara dengan Aku." (HR. Bukhari)



2. Dalam hadits Qudsi dijelaskan bahwa Allah Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam, kamu tidak adil terhadap-Ku. Aku mengasihimu dengan kenikmatan-kenikmatan tetapi kamu membenciKu dengan berbuat maksiat-maksiat. Kebajikan kuturunkan kepadamu dan kejahatan-kejahatanmu naik kepada-Ku. Selamanya malaikat yang mulia datang melapor tentang kamu tiap siang dan malam dengan amal-amalmu yang buruk. Tetapi hai anak Adam, jika kamu mendengar perilakumu dari orang lain dan kamu tidak tahu siapa yang disifatkan pasti kamu akan cepat membencinya." (Ar-Rafii dan Ar-Rabii').


3. Anak Adam mengganggu Aku, mencaci-maki jaman (masa), dan Akulah jaman. Aku yang menggilirkan malam dan siang. (HR. Bukhari dan Muslim)


4. Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits Qudsi) : "Kebesaran (kesombongan atau kecongkakan) pakaianKu dan keagungan adalah sarungKu. Barangsiapa merampas salah satu (dari keduanya) Aku lempar dia ke neraka (jahanam)." (HR. Abu Dawud)


5. Berbaik sangka terhadap Allah termasuk ibadah yang baik. (HR. Abu Dawud)


6. Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga. (Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu). ( HR. Bukhari)


7. Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, Aku menyuruhmu tetapi kamu berpaling, dan Aku melarangmu tetapi kamu tidak mengindahkan, dan Aku menutup-nutupi (kesalahan-kesalahan)mu tetapi kamu tambah berani, dan Aku membiarkanmu dan kamu tidak mempedulikan Aku. Wahai orang yang esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya, dan bila diseru oleh Yang Maha Besar (Allah) dia berpaling dan mengesampingkan, ketahuilah, apabila kamu minta Aku memberimu, jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, dan apabila kamu sakit Aku sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika kamu mendatangiKu Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni (dosa-dosa)mu, dan Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih." (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)



Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

Kamis, 08 April 2010



Manfaat Jilbab Menurut Islam dan Sains
Ust. Subur Jaya

31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. ( Qs. An-Nur : 31 )
Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah. Berikut ini beberapa manfaat berjilbab menurut Islam dan ilmu pengetahuan.
1. Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)
“Ada dua macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR. Muslim).
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.
“Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.
2. Terhindar dari pelecehan
Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaiman sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, “Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)
Jikalau wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki padahal wanita pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan tak banyak lelaki jahat saat itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang??? Tentunya akan menjadi target pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya pelecehan di negara-negara Eropa (wanitanya tidak berjilbab).




3. Memelihara kecemburuan laki-laki
Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah subhanahu wata'ala tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat terpuji dalam Islam.
“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR. Muslim)
Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilang. Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.
4. Akan seperti biadadari surga

“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)

“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)

“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)
Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga.
Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga.
5. Mencegah penyakit kanker kulit
Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.
Penelitian menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar Ultra Violet (UV) yang menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini banyak menyerang orang berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar matahari.
Kanker tidaklah membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya saja, wanita memiliki daya tahan tubuh lebih rendah daripada laki-laki. Oleh karena itu, wanita lebih mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.
Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit adalah dengan menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita melindungi kulit kita dari sinar UV. Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian transparan. Berjilbab disini haruslah sesuai kriteria jilbab.
6. Memperlambat gejala penuaan
Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.
Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari memang penting bagi pembentukan vitamin Dyang berperan penting terhadap kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.
Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah.
Krim-krim pelindung kulit pun tidak mampu melindungi kulit secara total dari sinar matahari. Sehingga dianjurkan untuk melindungi tubuh dengan jilbab.
Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Dan jilbab pun memiliki manfaat. Ternyata tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.
Ternyata jilbab tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya.
Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.
Demikianlah Allah memberi kasih sayangnya kepada wanita melalui syariat islam yang sempurna. (PurWD/Kaskus)
Tulisan terkait:
Subhanallah, Ternyata Jilbab Cegah Penyakit Kulit

Jumat, 02 April 2010

PRAKTEK SHALAT


1. TAKBIRATUL IHRAM


Berdiri santai dan kendor, setelah nyaman, sadari diri bahwa aku bukanlah tubuh ini, bukan hati. Aku adalah yang selalu sadar yang berada di atas perasaan, di atas tubuh, di atas pikiran dan di atas rasa gelisah.
Aku adalah makhluk mental (ruh) yang berasal dari tiupan Ilahi yang suci.
Kalau mata dipejamkan, aku akan bisa membedakan dan merasakan mana “aku” yang sebenarnya. Di situ ada aku yang memperhatikan sensasi tubuh, seperti lapar, sakit, sensasi yan menyenangkan, juga kesedihan.
Bukan aku yang sedih, yang sakit dan lapar, tetapi semua adalah sensai peralatan/instrumen yang dimiliki sang aku.
Sadari aku yang menguasai hati dan pikiran, jadilah tuan atas diri sendiri.
Pada kondisi ini hadapkan “aku” ke wujud DZAT YANG MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI dengan selurus-lurusnya, lalu bertakbirlah “ALLAHU AKBAR
2. DOA IFTITAH

Inni wajjahtu wajjhiya lilladzi fatharassamawaati wal ardh, haniifan musliman wama ana minal musyrikin
Rasakan kelurusan “aku” yang terbang dan berhadapan dengan wujud Dzat yang menciptakan langit dan bumi selurus-lurusnya, dan berikan komitmen aku bukanlah orang yang syirik
Innashalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbi’alamiin
Lakukan penyerahan diri secara total kepada wujud Dzat yang menciptakan alam semesta, bahwa aku milik DIA dan aku akan kembali kepadaNYA, shalatku, ibadatku, seluruh hidupku, matiku hanya untuk DIA
Lasyarikallahu wabidzalika umirtu wa ana minal muslimin
Sampaikan komitmen kepadaNYA bahwa aku tidak akan berbuat syirik dan aku adalah muslimin sejati.

3. AL-FATIHAH

Bacaan Al-Fatihah, secara hakikat adalah merupakan pujian (4 ayat pertama) dan permohonan supaya kita tetap berada di orbit yang benar ( 3 ayat terakhir).
Ayat pertama, sang aku bertemu dan memuji Dzat Al-Hamid.
Ayat kedua, sang aku bertemu dan memuji Dzat Ar-Rahman, Ar-Rahiim
Ayat ketiga, sang aku bertemu dan memuji Dzat Al-Malik
Ayat keempat, sang aku bertemu dan memuji Dzat Ash-Shomad
Ayat kelima, enam dan ketujuh sang aku bertemu dan memohon kepada Dzat Al-Hadii
4. RUKU

Sambil terus menjaga kondisi sadar bahwa “aku” adalah ruh dari ALLAH yang sedang berkomunikasi dengan-NYA, ucapkan ALLAHU AKBAR dan lanjutkan dengan gerakan ruku’.
Sempurnakanlah ruku’ dengan tuma’ninah (rileks), dan sadari bahwa sang aku dengan instrumennya (tubuh) tunduk dan mengikuti kemauan DZAT YANG MAHA SUCI, MAHA AGUNG DAN MAHA TERPUJI.
Setelah sang aku benar-benar tunduk dan mengikuti kemauan-NYA, pujilah DIA :
Subhanarabiyal’Adzhimi Wabihamdihi 3 x
Pengulangan kalimat ini sampai tiga kali kalau dilakukan dengan menghadirkan seluruh instrumen sang aku, akan mempunyai terapi yang sangat kuat yang mampu menggetarkan hati bahkan tubuh.
Sebagai catatan selesainya bacaan bukanlah aba-aba untuk pergantian gerakan shalat. Kita sering menganggap, bahwa gerakan shalat bukan bagian dari pekerjaan shalat sehingga kita hanya berkosentrasi pada bacaannya saja untuk kemudian cepat-cepat menyelesaikannya. Padahal ruku’ merupakan rukun dari shalat itu sendiri, sehingga diperlukan gerakan yang sempurna dan tuma’ninah.
Jika sikap ruku’ ini dilakukan dengan sempurna (stretching), maka penyakit yang bersumber dari ruas tulang belakang dapat dihindari, seperti nyeri tulang belakang dan nyeri bahu
5. I’TIDAL



I’tidal merupakan gerakan dari sikap pengembalian setelah melakukan ruku’. Pada saat yang sama secara kejiwaan kita mengatakan Sami’allahu liman hamidah (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-NYA).
Diamlah sebentar dan biarkan tulang-tulang kembali kepada posisi semula. Dengan melakukan gerakan I’tidal agak lama juga memberikan kesempatan agar aliran darah dari otak turun kembali ke seluruh tubuh.
Jaga terus kondisi sadar bahwa aku “ruh” dari ALLAH yang sedang berkomunikasi dengan-NYA.
Kembalikan semuanya kepada ALLAH, sambil mengucapkan “Rabbana Walakalhamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul ardhi wa-mil-umaa syi’ta min syai-in ba’du (Ya Tuhan, milik MU segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah itu)”
Jika dilakukan dengan benar dan menghadirkan seluruh seluruh instrumen sang aku, akan dirasakan sensasi kebebasan dan kemerdekaan yang luar biasa pada daerah yang luas tak terbatas.
Aku tidak mempunyai beban apa-apa, karena milik Tuhan telah kukembalikan.

Pada dasarnya rasa memiliki terhadap sesuatu inilah yang seringkali membuat kita sering tersiksa serta membuat kita panik dan gelisah.
Dengan sikap pengembalian ini, aku akan terbebas dari sensasi perasaan dan sensasi pikiran yang muncul dari otak, serta sensasi nafsu. Sang aku bukan itu semua.
Aku bebas dari itu semua, karena aku kembali kepada ALLAH.
Dalam psikologi kondisi ini disebut Gate Control Theory, yaitu hilangnya pengaruh sensasi tubuh termasuk rasa sakit, rasa gelisah, rasa sedih dan rasa capek, karena adanya rangsangan dari dalam diri sendiri yang lebih besar dibandingkan dari luar sehingga mengahambat rangsangan dari luar tersebut masuk ke dalam otak.
Rangsangan yang lebih besar pada saat pengembalian ini adalah meningkatnya tingkat kesadaran (altered states of consciousness), dimana muncul kesadaran jiwa untuk lepas dari ikatan tubuh.

6. SUJUD

Sujud merupakan puncak dari perjalanan ruhani. Pada saat ini, aku lepas dari seluruh ikatan duniawi, lepas dari apa yang dimiliki, dan lepas dari pengakuan-pengakuan diri.
Aku adalah hamba yang menerima kuasaNYA, dihidupkan, dinafaskan, diimankan, ditundukkan, digerakkan, ditaqwakan, diislamkan, dilembutkan, ditenangkan, diterangkan, dimatikan, dan diperjalankan menuju kehadiratNYA.
Nabi bersabda bahwa dari seluruh gerakan shalat di dalam sujud inilah saat yang paling dekat dengan ALLAH secara emosional.
Pada saat sujud aku sadar bahwa aku adalah makhluk yang rendah, yang lemah dan aku bukan apa-apa tanpa DIA SANG MAHA SUCI, MAHA TINGGI DAN MAHA TERPUJI, maka diperkuatlah kondisi ini dengan terapi kalimat yang memiliki kemampuan menggetarkan hati bahkan tubuh yang akan membawa aku masuk ke dalam diri yang bening dan akan menteraphy mental kita untuk menjadi manusia yang lebih baik, yaitu manusia yang selalu sadar akan dirinya (man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu), sehingga kita manusia akan selalu bersujud dalam segenap keadaan :
Subhannarabiyal A’la Wabihamdihi 3x


Ketinggian kesadaran manusia adalah setelah ia menyadari bahwa tubuhnya terbuat dari tanah, kemudian akan dikembalikan sebagai tanah asalnya dan kesadaran bahwa di dalam tubuh yang merupakan sebongkah tanah yang tidak bisa apa-apa ini ditiupkan ruh dari ALLAH. Ruh inilah yang akan pergi kehadiratNYA sebagai asal muasal sebelum ruh ditiupkan dan yang akan kembali kepadaNYA. Inilah ketinggian kesadaran ruhani yang tertinggi dalam dalam diri manusia.
Pada gerakan sujud, otot-otot akan berkonstraksi, akibatnya bukan saja otot-otot akan menjadi besar dan kuat, tetapi juga membuat urat-urat darah seperti pembuluh darah nadi (arteria) dan pembuluh darah balik (venae), serta urat-urat getah bening (lympha) akan terpijat, sehingga membuat peredaran darah menjadi lancar. Hal ini sangat baik untuk membantu pekerjaan jantung dan menghindarkan mengerutnya dinding-dinding pembuluh darah (arteriosclerosis) (Prof. Hembing).
Pada waktu sujud darah dikirim ke otak, berkumpul di otak dan mengalirkan kebutuhan oksigen untuk otak. Oksigen in sangat dibutuhkan otak. Kebutuhannya sampai 20% dari seluruh oksigen yang masuk ke dalam tubuh.

7. DUDUK IFTIRASY

Pada duduk iftirasy, tetap pertahankan kondisi jiwa tetap berada di atas, selalu berada dalam keadaan mi’raj (fly) di atas sensasi tubuh dan selalu ada di dalam kesadaran sedang berhadapan dengan sang Khalik (Ihsan).
Di dalam duduk iftirasy terdapat bacaan do’a yang kita komunikasikan dengan ALLAH, memohon pertimbangan (petunjuk), memohon kesejahteraan, kesehatan maupun ampunan.
Secara psikologis manusia akan merasa lega setelah melampiaskan persoalan yang menghimpitnya kepada sahabatnya yang paling dekat, ia akan merasa puas apabila sang sahabat memberikan tanggapan dan empati yang menenangkan, meghibur dan memberinya jalan keluar. Kondisi ini akan terasa sampai hari-hari berikutnya, persoalan di dalam dadanya terasa dicabut.

Warhamni (Rahmati aku ya ALLAH)
Diamlah sejenak sampai dirasakan aku berhadapan dengan DZAT YANG MAHA PEMURAH (AR-RAHMAN) dan tunggu respon NYA. Rasakan rahmatNYA yang sudah diberikan selama kepada kita (kita dinafaskan, jantung kita didenyutkan, rasa iman yang diberikan, dll) dan rasakan sesuatu energy kasih sayang yang sangat lembut yang mengalir yang mampu mengetarkan hati, mengguncang dada, dan yang akan menjadi kekuatan kita (kekuatan dalam kelembutan) dalam menempuh hidup ini.
Wajburni (Sempurnakan aku ya ALLAH)
Diamlah sejenak sampai dirasakan aku berhadapan dengan DZAT YANG MAHA SEMPURNA dan tunggu responNYA berupa energy Ilahi yang akan membenahi kekurangan dan kelemahan kita, energy yang begitu sempurna yang menggetarkan hati.
Kondisi seperti inilah di dalam duduk iftirasy yang akan dicapai, persoalan yang menghimpit disampaikan kepada ALLAH sebagai DZAT YANG MENCIPTAKAN (AL-KHALIK), dan sebagai DZAT YANG MAHA MEMBERI PETUNJUK (AL-HADI), akan terasa lega dan lapang karena persoalan yang dihadapi sudah disampaikan kepada ALLAH SANG PENGUASA LANGIT DAN BUMI.
Warfa’ni (Muliakan aku/Tinggikan derajatku ya Allah)
Diamlah sejenak sampai dirasakan aku berhadapan dengan DZAT YANG MAHA MULIA (AL-MAAJID) dan MAHA MENINGGIKAN (AL-MUTA’AALI) dan tunggu responNYA berupa getaran, yang dengan ketinggian derajatNYA akan mengangkat martabat kita.
Warzuqni (Berilah aku rezki ya Allah)
Diamlah sejenak sampai dirasakan aku berhadapan dengan DZAT YANG MAHA MEMBERI RIZKI (AR-ROZZAAQ) dan sampaikan dengan bathin tentang persoalan rizki dan usaha kita, lalu diam sampai pikiran menjadi nol (zero mind), bukan melamun, agar kita mampu menangkap getaran ilham. Ilham itu akan turun spontan ke dalam pikiran spiritual anda berupa insight, yaitu berupa bahasa setitik (enlightment) tetapi mengandung ilmu pengetahuan yang sangat luas. Datangnya dengan tiba-tiba, bukan hasil lamunan, yaitu sebuah keputusan yang jelas dan tidak meragukan. Biasanya suasana ini masih terasa saat dibawa ke dalam aktivitas di luar shalat.
Hal ini baik bagi orang yang sibuk serta banyak memerlukan inspirasi dan kreasi dalam menjalankan pekerjaannya
Wahdini (Tuntunlah/Tunjukilah aku)
Diamlah sejenak sampai dirasakan aku berhadapan dengan DZAT YANG MAHA MEMBERI PETUNJUK (AL-HADII) dan sampaikan dengan bathin tentang persoalan dan permasalahan kita, lalu diam sampai pikiran menjadi nol (zero mind), bukan melamun, agar kita mampu menangkap getaran ilham atau tuntunan (isymat) yang terkadang disampaikan melalui tanda alamiah sambil dibarengi perasaan yang jelas. Biasanya suasana ini masih terasa saat dibawa ke dalam aktivitas di luar shalat.
Jangan mengatur kehendak Allah, biarkan Allah yang mengatur dengan kemauanNYA yang haq
Rasullullah telah mempraktekannya, di saat beliau mengalami kebuntuan di dalam menjalankan strategi dakwahnya serta mendapatkan serangan dan ancaman dari kaum kafir, maka beliau segera melakukan shalat dua rakaat.
Wa a’fini (Sehatkan/Sembuhkan aku)
Diamlah sejenak sampai dirasakan aku berhadapan dengan DZAT YANG MAHA MEMULIHKAN/MAHA MENGEMBALIKAN (AL-MU’IID).
Pikirkan tubuh yang terasa sakit, lalu sampaikan rasa sakit itu kepada Allah secara bathin sampai dirasakan respon getaran Ilahi mengalir terhadap bagian yang sakit itu yang kemudian secara pelan-pelan akan terasa berkurang rasa sakitnya.
Serahkan kontrol tubuh yang tampak (jasad) dan yang tidak tampak (roh/jiwa) kepada Allah.
Jangan memaksa Allah dalam melakukan penyembuhan terhadap sakit kita, kita diminta untuk berserah diri.
Kalaupun Allah menolak untuk menyembuhkan, itupun akan disampaikan melalui shalat kita, dan kitapun dipersiapkan (dialiri rasa bersedia oleh Allah) untuk menerima atas keputusan Allah tersebut, sehingga sakit bukan lagi sebagai siksaan tetapi menjadi sarana untuk menyerahkan diri dengan serela-relanya.

Wa’fu’anni (Maafkan aku)
Diamlah sejenak sampai dirasakan aku berhadapan dengan DZAT YANG MAHA PEMAAF (AL-’AFUWW).
Sampaikan permohonan maaf secara bathin kepada Allah dengan sepenuh jiwa, agar respon maaf dari Allah itu dikirimkan ke dalam jiwa dengan getaran yang menyejukkan jiwa sehingga kita bisa merasakan kelegaan dan keluasan jiwa yang luar biasa.
Praktek duduk iftirasy :
Duduklah dengan tenang dan rileks, tetap pertahankan kondisi jiwa tetap berada di atas, selalu berada dalam keadaan mi’raj (fly) di atas sensasi tubuh dan selalu ada di dalam kesadaran sedang berhadapan dengan sang Khalik (Ihsan), dan ucapkan :
Rabbighfirly (Ampunkan aku ya ALLAH)
Diamlah sejenak sampai dirasakan aku berhadapan dengan DZAT YANG MAHA PENGAMPUN (AL-GHAFUR) dan tunggu respon ampunanNYA. Rasakan sesuatu mengalir ke dalam dada, sesuatu yang sangat menyejukkan yang membuat kita merasa lapang dan lega.
Tasyahud merupakan persaksian dan penghormatan seorang hamba kepada Allah Tuhan Semesta Alam. Pada saat ini kita sedang berada dalam kesadaran tertinggi berhadapan denganNYA. Perjalanan spiritual telah sampai kepada tujuan utamanya yaitu untuk ber-musyahadah dan memberi penghormatan yang setinggi-tingginya kepada ALLAH Sang Penguasa Alam Semesta. Inilah cita-cita yang ditunggu-tunggu orang mukmin, yaitu bertemu langsung dengan Allah mengungkapkan dan mengenang kerinduan persaksian ruh di alam azali di saat Allah berkata “Alastu birabbikum? Qaluu bala syahidna” (Al-A’raaf 172)
TASYAHUD AWAL DAN AKHIR

Attahiyatul mubarakatush shalawatut thayyibatulillah
Sadari bahwa kita sedang bertemu dengan Allah (musyahadah). Sikap ini harus dijaga agar kita mendapatkan getaran iman secara konkret serta keberkatanNYA. Sampaikan salam penghormatan secara bathin yang paling tinggi kepada Allah dan tundukkan hati agar keberkatan mengalir ke dalam hati kita. Diamlah sejenak dan tunggu respons getaran keberkatan tersebut dari Allah, getaran yang lembut dan
Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh
Ucapkan salam kepada para nabi dengan menitipkannya kepada ALLAH agar rahmat dan keberkatannya selalu tercurah kepada para nabi.
Assalamu’alaina wa’ala ibadillahish shalihin
Mohonkan keselamatan untuk diri kita (ruh) dan ruh hamba-hamba Allah yang saleh yang berada disisiNYA
Asyhaduanlaailaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasullullah.
Kesadaran tertinggi ini yang diiringi dengan kerinduan kepadaNYA mengenang saat kesaksian di alam azali “Alastu birabbikum? Qaluu bala syahidna “ Kerinduan yang tumpah ruah yang membuat hati tergetar, diam tak bisa berkata-kata karena begitu besarnya rahmat Allah yang mengalir. Getaran kerinduan yang menderaikan air mata, yang menggetarkan hati dan fisik kita.
Allahuma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim
Berdoalah secara bathin kepada Allah dan titipkan salam agar Allah mengalirkan shalawat kepada Rasullullah dan keluarganya sebagaimana Allah telah memberikan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Wa barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim. Fil ‘alamina innaka hamidum majiid.
Mohonlah keberkatan untuk Rasullullah dan keluarganya sebagaimana Allah telah memberikan keberkatan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Diamlah sejenak, kemudian tutuplah dengan salam
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh

Cinta Yg Hakiki


Cinta Yg Hakiki

Ketika kita mencintai sesuatu karena Allah, maka tingkatan Kecintaan yg tertinggi adalah Allah, dan dari rasa cinta ini melahirkan kecintaan kita kepada apa yang dicintaiNya, karena org yang mencintai akan rela dengan sepenuh hati untuk menyelaraskan dengan siapa yang dicinta dan sebagai pembedanya adalah seseorg akan mencintai apa yang dicintai itu sesuai dengan apa yang disukai oleh yg dicintainya.

Ketika seseorg yang patut kita Cintai karena Allah datang kepada kita di dunia ini, maka karena hati telah terpaut oleh Allah, kitapun akan mencintainya, lantaran dengan kita mencintainya, kita akan lebih merasa dekat kepada Allah. karena hati seseorg yg jatuh cinta akan selalu ingin merasa dekat kepada siapa yang dicintainya. sehingga diapun menjaga batasan2x agar Allah tidak membencinya ketika dia mencintai org yang dicintainya Karena Allah itu.

Namun ketika Allah, mengambil org tersebut dari sisi kita, maka kitapun harus rela melepaskan kepergianya, seperti kerelaan kita menyambut kedatangannya, lantaran kita menyambutnya karena Allah, ketika kita berpisahpun, harusnya juga karena Allah, agar hal itu makin membuat kita makin Mencintai Allah.

Di dalam perpisahan itu, selama org tersebut masih patut untuk kita cintai karena Allah, maka kita akan merawat kerinduan kita, mendoakan, menjaganya ditempat yg dirahmati, sehingga rasa cinta itu tidak membuat kita menderita, lantaran kecintaan Karena Allah tidak membuat org yg melakukannya menderita, karena dasar cintanya didasari dari Keyakinannya kepada Allah, Allah itu Indah oleh karena itu ketika dia mencintai apa-apa yang dicintaiNya, dia yakin bahwa dia akan mendapatkan Keridhaan Allah setelahnya, karena tujuannya mencintai apa yang Dicintai Allah tadi adalah untuk mencari Keridhaan Allah, Subhanallah...

Sehingga org2x yang mencintai seseorg karena Allah akan dapat mengendalikan hatinya, sejauh mana dia mencintai org tersebut, dia pun akan menyesuaikan aktivitas cintanya dengan hal2x yang Allah Cintai ketika dirinya mencintai org tersebut, sehingga ketika Allah Meminta dia untuk berpisah dengan siapa yang dia cintai tadi maka dia tidak merasa dirugikan ataupun disakiti karena dasar cintanya adalah mencintai sesuai dengan apa yang Allah Cintai, karena mereka tahu bahwa dengan mencintai karena Allah itu, pastinya akan memberikan kebaikan kepada mereka. Dan ketika perpisahan itupun terjadi, mereka percaya bahwa Allah akan menyatukan hati mereka dengan ukhuwah yang DiberkahiNya di suatu Tempat yang Indah untuk kebaikan jalinan ukhuwah mereka yang lebih baik, sehingga apakah perpisahan ini mampu membuat mereka lupa kepada org yang mereka mencintainya karena Allah ?
Subhanallah...

Maka ketahuilah wahai Sahabatku, bahwa perpisahan ini tidak membuatku dapat melupakanmu...
Insya Allah...

12 sebab menunda & tertundanya pernikahan serta solusinya


Di dalam menikah ada beberapa bentuk ibadah, diantaranya : untuk menjaga para pemuda pemudi dari perbuatan negatif dan dosa dan untuk melahirkan generasi pilihan yg siap sebagai hamba Allah SWT.
Menunda menikah kalau kita perhatikan, kini telah menjadi penomena di kalangan masyarakat yg cukup menarik perhatian berbagai kalangan. Penundaan tersebut memiliki beberapa sebab, diantaranya ada yg berkaitan dgn keluarga, masyarakat atau terkait langsung dengan para pemuda pemudi sendiri. Berikut diantara sebab-sebab yg menjadikan para pemuda & pemudi untuk pernikahan atau memang belum bisa menikah.

1. Lemahnya pemahaman syar’i tentang nikah.
Seseorang jika tahu bahwa sesuatu itu adalah ibadah, maka segala apa yg di hadapinya akan tampak lebih ringan. Halangan dan rintangan yg ada meskipun berat akan dihadapi dengan lapang dada dan penuh kesabaran, sehingga urusan menjadi terasa lebih mudah. Didalam nikah, terdapat beberapa bentuk ibadah, diantaranya untuk menjaga para pemuda dan pemudi dari perbuatan negatif dan dosa dan untuk melahirkan generasi pilihan yg siap sebagai hamba Allah SWT.
2. Biaya yg berlebihan.

Angka rupiah yg begitu banyaknya dan melambung begitu tinggi untuk biaya nikah terkadang menjadi momok tersendiri bagi para pemuda, sehingga hal ini menjadi beban bagi dirinya dan keluarganya. Masalah ini biasanya terjadi karena alasan adat, ikutan gengsi atau megikuti trends, ini semua menyalahi ajaran Nabi Muhammad SAW, yg merupakan penghalang bagi pemuda & pemudi untuk menikah.

3. Terikat dengan studi.
Pemuda ada yg tidak memikirkan nikah sama sekali, kecuali setelah selesai studinya, bahkan hingga tingkat pasca sarjana atau doktoral baik dalm atau luar negeri. Hingga bertahun-tahun. Demikian pula dengan para pemudinya yg kuliah untuk dapat mengejar gelar jejang akademisnya, hingga mengabaikan masalah pernikahannya, padahal disadari ataupun tidak sudah mendholimi diri sendiri.
4. Kekeliruan cara pandang terhadap pemuda pelamar.

Ketika ada seorang pemuda melamar gadis ataupun sejenisnya ( tidak perawan ). Maka yg pertama di tanya calon mertua ( ortu si wanita) adalah apa peerjaannya & berapa gajinya serta anak siapa. Karena penghasilan yg kurang besar, banyak para pemuda ditolak. Padahal tidak seharusnya demikian.

5. Banyaknya pengaruh dari orang lain.
Hal ini datang biasanya datang dari tetangga, kerabat, teman atau sesama pemuda, padahal mereka bukanlah orang yg faham ilmu syar’i. Orang-orang tersebut memberikan pertimbangan-pertimbangan yg kurang proporsional sehingga menjadi lemah dan kendornya semangat untuk menikah.

6. Belum bertemu yg di dambakan.
Ada sebagian pemuda yg menunda nikah karena mencari wanita yg betul-betulmemenuhi kreteria impiannya, sempurna dari semua segi. Bahkan boleh jadi ada yg membatalkan lamaran karena si wanita kurang tinggi dgn beberapa centi saja. Demikian pula dengan pemudinya yg mendambakan laki-laki yg sempurna dari segala sisi. Sehingga setiap ada pemuda yg melamar selalu di tolak karena tidak memenuhi kriteria yg di dambakan.
7. Kurang adanya kerja sama di masyarakat.
Kerja sama di masyarakat untuk saling memberi informasi pemuda & pemudi yg siap nikah, dirasakan masih kurang, andil masyarakan terhadap pemuda pemudi yg telat nikah.

8. Merebaknya media yg merusak.

Seperti menampilkan acara-acara yg menggambarkan permasalahan-permasalahan rumah tangga yg di expose secara berlebihan tanpa melihat dampak negatifnya tanpa adanya solusi yg baik sehinnga meruak dan meracuni fikroh pemuda pemudi. Hal ini berpengaruh ketika seorang pemuda akan melamar, yaitu munculnya rasa curiga yg berlebihan.

9. Kurangnya rasa tanggung jawab dikalangan pemuda.

Tidak adanya keseriusan seorang pemuda dalam mengemban tanggung jawab hidup. Terkadang merupakan penghalang untuk menikah. Mereka merasa amat berat dan lemah menghadapi kehidupan, apalagi kehidupan berumah tangga, karena mereka tumbuh dan terbiasa dengan kehidupan yg santai dan bebas tanpa beban serba enak dan santai.

10. Banyaknya media dan tempat hiburan yg menyenangkan.

Maraknya tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat yg merusak, di tambah dgn sarana transpormasi dan telekomunikasi yg tidk dimanfa’atkan dgn benaar menjadi fitnah tersebar dimana-mana. Tak jarang pemuda atau pemudi asyik dan terlena dgn hal itu sehingga tidak ada perhatian sama sekali dengan nikah, dengan kata lain lebih senang menjomlo, tidak perlo punya beban hidup.

11. Budaya hubungan pra nikah.

Jika seorang pemuda mengikat hubungan dengan pemudi sebelum menikah, maka pada dasarnya sama saja dgn menjerumuskan diri kedalam bahaya dan kesulitan, hal ini juga berdampak pada si gadis. Ketika akan dilamar mungkin ia menolak dgn alasan sudah ada hubungan dgn pria lain, padahal sebenarnya pemuda tersebut bukanlah apa-apanya.

12. Keberatan orang tua terhadap anak gadisnya.

Hal ini sering terjadi apa bila si anak sudah punya penghasilan yg lumayan besar, atau ia adalah seorang anak yg berbakti, ataupun ia tidak ada kecendrungan terhadap pemuda itu dengan berbagai alasan. Jarang adanya ortu sayang atau akibat khawatir berpisah dgn anaknya.

Atau alternatif yg terakhir tidak adanya solusi banyak diantara pasangan muda mudi memutuskan untuk kawin lari, tidak bisa kawin lari yg akhirnya kawin sirri. Karena tidak ditemukannya solusi karena beberapa hal yg telah terjadi, bisa jadi karena di tolah atau telah terjadi KTD.


Dengan menunda ataupun tertundanya pernikahan bagi pemuda pemudi usia nikah merupakan masalah yg cukup besar dan cukup serius yg berdampak negatif dan syistemik. Sebgai jalan keluarnya adalah andil masyarakat dalam upaya pengentasan masalah tersebut.
Adapun solusinya adalah :

1. Memberikan pengarahan secara intensif kepada seluruh lapisan masyarakat tidak hanya kepada yg bersangkutan tentang tujuan dan hikmah dari pernikahan, kebaikan yg diperolah, hukum dan adabnya. Sehingga dapat menetralisir kekeliruan seputar pernikahan diusia muda ( standar usia pernikahan ).
2. Memberikan kesan positif bagi pasutri muda dan memberikan pujian baik pada pasutri maupun ortu.
3. Senantiasa mengingatkan usia produktif untuk menikah, walaupun mungkin semacam ada pertanyaan, ataupun ditanyakan kapan selayaknya untuk menikah..?. kapan selayaknya orang itu makan...?. Tentunya ketika ia lapar... akan tetapi orang biasanya tidak lapar karena ia suka jajan. Sebaliknya kapan selayaknya untuk menikah...?. tentunya tidak ingin menikah jikalau sering dan lebih suka jajan. Demikian hendaknya ketika seorang remaja yang telah melewati masa Aqil balight. Maka itulah waktu yg pas untuk menikah. Karena tuntutan biologis dan fitrah manusia untuk mencari sakinah dalam jiwanya disa’at gejolak itu bergelora dan membara tak tersalurkan secara syar’i ( nikah ) dengan adanya virus berbahaya budaya zina yg menghancurkan generasi bangsa dan ummat.
4. Memberikan dorongan dan motivasi baik bagi pemuda pemudi ataupun ortu, serta memperingatkan akan dampak negatif dari menunda pernikahan.
5. Membiasakan agar tidak bermewah-mewahan dalam mengadakan walimatul ‘urusy. Hal ini menjadi momok bagi pemuda. Sabda Rosul : Aulim Walau Bi Syaatin, rayakan walau hanya dengan seokor kambing.
6. Wa Iza “Azamta Fa Tawakkal “alalloh. Apabila sudah punya tekad yg kuat bertawakkalah pada Allah.

وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحاً حَتَّى يُغْنِيَهُمْ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ وَالَّذِينَ يَبْتَغُونَ الْكِتَابَ مِمَّا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوهُمْ إِنْ عَلِمْتُمْ فِيهِمْ خَيْراً وَآتُوهُم مِّن مَّالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ وَلَا تُكْرِهُوا فَتَيَاتِكُمْ عَلَى الْبِغَاء إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّناً لِّتَبْتَغُوا عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَن يُكْرِههُّنَّ فَإِنَّ اللَّهَ مِن بَعْدِ إِكْرَاهِهِنَّ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٣٣﴾
033. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu).

ASS WR WB


ass wr wb

teman dangdut semoga dengan adanya acara talim yang di siarkan di radio dangdut tpi ini dapat bermanfaat untuk kita semua


by jay santai